TEORI
PEMBELAJARAN JOY PAULUS GUILFORD
1. Uswatun Khasanah (09301241006)
2. Nurul Husnah Mustika S (09301241027)
3. Yulia Linguistika (09301241038)
4. Rina Yuliana (09301241044)
1. Uswatun Khasanah (09301241006)
2. Nurul Husnah Mustika S (09301241027)
3. Yulia Linguistika (09301241038)
4. Rina Yuliana (09301241044)
PENDIDIKAN
MATEMATIKA SUBSIDI 2009
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
Biografi
Joy Paulus Guilford (7
Maret 1897, Marquette, Nebraska - November 26, 1987, Los Angeles) adalah
seorang psikolog AS. Ia
dilahirkan di sebuah peternakan dekat Marquette, Nebraska, pada tanggal 7 Maret 1897,
putra dari Edwin dan Arvilla Monroe
Guilford. Setelah mengajar sekolah dasar selama dua tahun, ia kuliah di universitas Nebraska selama satu tahun, memasuki Angkatan Darat, dan setelah keluar kembali untuk
menyelesaikan gelar BA dan sarjana
sastra di Nebraska. Selama
periode ini ia menjabat sebagai direktur sementara Klinik Psikologi. Pada tahun 1924 Guilford
memasuki program Ph.D. psikologi di Cornell University, dimana dia
belajar dengan para tokoh sejarah terkenal sebagai EB Titchener, Kurt Koffka, Harry Helson, dan Dallenbach Karl. Ketika Guilford dianugerahi Ph.D. di Cornell pada 1927, dia telah menerbitkan
lima paper. Setelah jangka waktu yang singkat pada
fakultas dari universities dari Illinois dan Kansas, Guilford kembali pada
tahun 1928 ke Universitas Nebraska sebagai
profesor psikologi, di mana ia mencapai
reputasi internasional sebagai salah satu Psikolog terkemuka Amerika. Diberhentikan sebagai Kolonel penuh setelah
Perang, Guilford bergabung dengan fakultas pendidikan di University of Southern
California dan terus melakukan penelitian mengenai faktor kecerdasan. Ia
menerbitkan secara luas pada apa yang akhirnya dinamakan Struktur teori Akal,
dan pasca-Perang penelitiannya mengidentifikasi total 90 kemampuan intelektual
diskrit dan 30 kemampuan perilaku. Guilford menerbitkan lebih dari 25 buku, tiga puluh tes, dan 300 artikel jurnal.
Teori Belajar Joy Paulus Guilford
Menurut teori Guilford's, Structure of Intellect kinerja seseorang
pada tes kecerdasan dapat ditelusuri kembali ke dasar kemampuan mental atau
faktor kecerdasan. Guilford menyarankan bangunan
perpaduan berbagai unsur kecerdasan dalam bentuk kubus matriks yang dinamakan
Structure of Intellect (SOI). Structure
of Intellect terdiri dari teori hingga 150 kemampuan intelektual yang
berbeda yang diselenggarakan sepanjang tiga dimensi, yaitu
a.
Dimensi
operasi
Structure of Intellect mencakup enam operasi atau proses intelektual umum, antara lain:
1)
Kognisi yaitu kemampuan untuk
mengerti, memahami, menemukan, dan menjadi sadar akan informasi.
2)
Memori rekaman yaitu kemampuan
untuk mengkodekan informasi.
3)
Memori retensi yaitu kemampuan
untuk mengingat informasi.
4)
Produksi yang berbeda yaitu
kemampuan untuk menghasilkan beberapa solusi untuk masalah kreativitas.
5)
Produksi konvergen yaitu
kemampuan untuk menyimpulkan satu solusi untuk masalah.
6)
Evaluasi yaitu kemampuan untuk
menilai apakah informasi akurat, konsisten, atau valid.
b.
Dimensi Isi
Structure of Intellect meliputi lima bidang luas informasi/ isi yang intelek, antara lain:
1)
Visual yaitu informasi
dipersepsikan melalui melihat.
2)
Auditori yaitu informasi
dirasakan melalui pendengaran.
3)
Simbolis yaitu informasi
dianggap sebagai simbol atau tanda-tanda.
4)
Semantik yaitu informasi yang
dipersepsikan dalam kata-kata atau kalimat, baik secara lisan, tertulis, atau
diam-diam da1am pikiran seseorang.
5)
Informasi perilaku yaitu
perbuatan seorang individu.
c.
Dimensi Produk
Model Structure of Intellect
mencakup enam produk dalam meningkatkan kompleksitas yaitu:
1)
Unit yaitu item single pengetahuan
2)
Kelas yaitu sets unit berbagi
atribut umum.
3)
Hubungan yaitu unit terkait
sebagai pertentangan, asosiasi, urutan, atau analogi.
4)
Beberapa sistem yaitu hubungan
yang saling terkait untuk membentuk struktur atau jaringan.
5)
Transformasi yaitu perubahan,
perspektif, konversi, atau mutasi untuk pengetahuan.
6)
Implikasi yaitu prediksi,
kesimpulan, konsekuensi, atau antisipasi pengetahuan.
Oleh karena itu, menurut Guilford terdapat 6
x 5 x 6 = 180 faktor kemampuan intelektual. Kemampuan masing-masing adalah
singkatan dari operasi tertentu di wilayah konten tertentu dan menghasilkan
suatu produk tertentu, yaitu: pemahaman figural evaluasi satuan atau semantik
implikasi.
Model asli Guilford terdiri dari 120
komponen karena ia tidak memisahkan menjadi beberapa konten figural auditori
dan visual isi, atau ia telah memisahkan ke dalam memori perekaman dan
penyimpanan. Ketika ia memisahkan figural ke auditori dan visual isi, modelnya
meningkat menjadi 5 x 5 x 6 = 150
kategori. Ketika Guilford memisahkan fungsi memori, modelnya akhirnya meningkat menjadi 180
akhir faktor.
Beberapa perubahan dalam struktur model
intelek dalam Pendidikan dan
Psikologis Pengukuran, yaitu teori Structure of Intellect dipandang sebagai operasi yang terdiri dari
operasi, isi, dan produk, yang isinya ada 5 jenis operasi (kognisi, memori,
produksi divergen, konvergen produksi, evaluasi), 6 jenis produk (unit, kelas,
hubungan, sistem, transformasi, dan implikasi), dan 5 jenis isi (visual,
auditori, simbolis , semantik, perilaku). Karena masing-masing dimensi ini
adalah independen, ada 150 komponen teori kecerdasan.
Implikasi teori belajar Guilford
dalam pembelajaran sebagai berikut:
a.
Dalam menyelesaikan soal
pembelajaran matematika dapat menerapkan soal-soal open-ended kepada siswa, dari jawaban yang diberikan siswa dapat
dibuktikan bahwa kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban adalah
berdasarkan informasi yang diberikan oleh guru maupun pengalaman pribadinya.
b.
Kreatifitas seorang siswa dapat
dilihat dari kemampuannya untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan ide
kreatif tanpa bersumber pada satu teori saja, sehingga memunculkan banyak ide
dari berpikir kreatifnya.
c.
Pada kinerja seseorang pada tes
kecerdasan dapat ditelusuri kembali ke dasar kemampuan mental atau faktor
kecerdasan seseorang itu sendiri.
d. Berfikir kreatif yang
terjadi pada siswa tergantung pada kemampuan dirinya untuk mewujudkan ide/
gagasannya yang timbul pada hati nurani untuk mewujudkan kemampuan untuk
melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah.
Selain kecerdasan
intelektual J.F. Guilford juga mengemukakan mengenai faktor kepribadian
seseorang. Kepribadian sudah dimulai sekurang-kurangnya pada awal
tahun 1930-an, ketika ia menerbitkan sebuah makalah yang menunjukan bahwa
item-item yang dimaksudkan untuk mengukur sifat tunggal introversi-ekstroversi
sesungguhnya mencakup beberapa faktor kepribadian yang berbeda, salah satu
hasil dari penelitian ini adalah inventori keperibadian yang di namakan Guilford
zimmerman Temperament Survey yang mengukur 10 sifat yang dirumuskan
sebagai faktor-aktivitas umum, rasa terkekang versus ratimia ( kecenderungan
untuk takenal susah), sifat subyek berkuasa, sifat suka bergaul, stabilitas
emosi, objektivitas, keramah-tamahan, sifat hati-hati, hubungan-hubungan
pribadi, dan kejantanan tampak.
Guilford melihat keperibadian sebagai suatu struktur
sifat yang tersusun secara hirarkis, mulai dari tipe-tipe yang
luas pada puncaknya. Kemudian sifat-sifat primer , kemudian hexes ( yakni,
diposisi-diposisi agak khusus sepeti kebiasaan-kebiasaan.) .Guilford juga
mengakui adanya sejumlah sub-area utama dalam keperibadian serta sifat-sifat
abilitas, teperamen dan dinamik. Jadi, dalam ranah temperamen, dimensi
“positf-negatif “ melahirkan faktor “ percaya dari versus interior” dalam
bidang tingkah laku umum dan faktor” sifat periang versus sifat pemalu” dalam
bidang emosi.
Contoh Penerapan Teori Guilford Dalam Pembelajaran
Matematika
Dalam pembelajarn matematika Contoh soal kreativitas
yang di kembangkan oleh Guilford di terapkan mulai pada tingkat taman kanak-kanak,
yaitu dalam mengenal bilangan, mengambar bangun datar dan bangun ruang.
Pada tingkat sekolah dasar maupun menengah bahkan pada tingkat perguruan
tinggi terdapat beberapa materi yang esensisal yang memungkinkan anak untuk
berkreatifitas misalnya materi geometri,
Contoh materi menentukan kretifitas siswa dalam memecahkan masalah :
1.
Siswa di kelas di perkenalkan sebuah bangun ruang,
yaitu kubus ABCD EFGH yang disusun dari beberapa bidang sisi, siswa dikelas
diperkenalkan salah satu jaring-jaring kubus : siswa diberikan waktu untuk
memikirkan berdasarkan contoh yang telah diberikan untuk menemukan sendiri
susunan jaring-jaring kubus yang lain.
2.
Dalam lomba pacuan kuda terdapat 15 lebih kaki kuda
daripada ekornya. Berapa banyak kuda pada lomba itu?
Penyelesaian
:
Cara 1.
Misal x =
banyak kuda
x juga
menyatakan banyak ekor kuda.
x+15 = 4x
3x = 15
x = 5.
Jadi, Banyak
kuda adalah 5
Cara 2.
Kaki kuda 4
dan ekor satu.
Lebihnya ada
15
Kaki
dikurangi ekor ada 3
Bagi 15/3 =
5.
Banyak kuda
adalah 5
Cara 3.
Banyak kuda
Kaki ekor lebihnya kaki
|
1
4 1
3
|
2
8
2 6
|
3 12
3
9
|
4 16
4
12
|
5 20 5
15
|
Banyak kuda adalah 5. Dari tabel
kalau lebihnya pasti kelipatan 3, jadi banyak kuda dapat dicari dengan membagi
3 dari lebih kakinya. Misalkan lebihnya 36, maka banyak kuda pasti 12.
Sumber:
http://mathedu08.files.wordpress.com/2010/05/psikologi-belajar-matematika-diktat.doc. diakses
tanggal 10 oktober 2010.
www.wikipedia.org. diakses tanggal 13 Oktober 2010.
No comments:
Post a Comment