Animated Text

Thursday, 21 April 2011

JOY PAULUS GUILFORD


TEORI PEMBELAJARAN JOY PAULUS GUILFORD 
1. Uswatun Khasanah           (09301241006) 
2. Nurul Husnah Mustika S  (09301241027) 
3. Yulia Linguistika                (09301241038) 
4. Rina Yuliana                        (09301241044)
PENDIDIKAN MATEMATIKA SUBSIDI 2009
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Biografi
Joy Paulus Guilford (7 Maret 1897, Marquette, Nebraska - November 26, 1987, Los Angeles) adalah seorang psikolog AS. Ia dilahirkan di sebuah peternakan dekat Marquette, Nebraska, pada tanggal 7 Maret 1897, putra dari Edwin dan Arvilla Monroe Guilford. Setelah mengajar sekolah dasar selama dua tahun, ia kuliah di universitas Nebraska selama satu tahun, memasuki Angkatan Darat, dan setelah keluar kembali untuk menyelesaikan gelar BA dan sarjana sastra di Nebraska. Selama periode ini ia menjabat sebagai direktur sementara Klinik Psikologi. Pada tahun 1924 Guilford memasuki program Ph.D. psikologi di Cornell University, dimana dia belajar dengan para tokoh sejarah terkenal sebagai EB Titchener, Kurt Koffka, Harry Helson, dan Dallenbach Karl. Ketika Guilford dianugerahi Ph.D. di Cornell pada 1927, dia telah menerbitkan lima  paper. Setelah jangka waktu yang singkat pada fakultas dari universities dari Illinois dan Kansas, Guilford kembali pada tahun 1928 ke Universitas Nebraska sebagai profesor psikologi, di mana ia mencapai reputasi internasional sebagai salah satu Psikolog terkemuka Amerika. Diberhentikan sebagai Kolonel penuh setelah Perang, Guilford bergabung dengan fakultas pendidikan di University of Southern California dan terus melakukan penelitian mengenai faktor kecerdasan. Ia menerbitkan secara luas pada apa yang akhirnya dinamakan Struktur teori Akal, dan pasca-Perang penelitiannya mengidentifikasi total 90 kemampuan intelektual diskrit dan 30 kemampuan perilaku. Guilford menerbitkan lebih dari 25 buku, tiga puluh tes, dan 300 artikel jurnal. 

Teori  Belajar Joy Paulus Guilford
Menurut teori Guilford's, Structure of Intellect kinerja seseorang pada tes kecerdasan dapat ditelusuri kembali ke dasar kemampuan mental atau faktor kecerdasan. Guilford menyarankan bangunan perpaduan berbagai unsur kecerdasan dalam bentuk kubus matriks yang dinamakan Structure of Intellect (SOI). Structure of Intellect terdiri dari teori hingga 150 kemampuan intelektual yang berbeda yang diselenggarakan sepanjang tiga dimensi, yaitu
a.      Dimensi operasi
Structure of Intellect mencakup enam operasi atau proses intelektual umum, antara lain:
1)      Kognisi yaitu kemampuan untuk mengerti, memahami, menemukan, dan menjadi sadar akan informasi.
2)      Memori rekaman yaitu kemampuan untuk mengkodekan informasi.
3)      Memori retensi yaitu kemampuan untuk mengingat informasi.
4)      Produksi yang berbeda yaitu kemampuan untuk menghasilkan beberapa solusi untuk masalah kreativitas.
5)      Produksi konvergen yaitu kemampuan untuk menyimpulkan satu solusi untuk masalah.
6)      Evaluasi yaitu kemampuan untuk menilai apakah informasi akurat, konsisten, atau valid.
b.      Dimensi Isi
Structure of Intellect meliputi lima bidang luas informasi/ isi yang intelek, antara lain:
1)      Visual yaitu informasi dipersepsikan melalui melihat.
2)      Auditori yaitu informasi dirasakan melalui pendengaran.
3)      Simbolis yaitu informasi dianggap sebagai simbol atau tanda-tanda.
4)      Semantik yaitu informasi yang dipersepsikan dalam kata-kata atau kalimat, baik secara lisan, tertulis, atau diam-diam da1am pikiran seseorang.
5)      Informasi perilaku yaitu perbuatan seorang individu.
c.       Dimensi Produk
Model Structure of Intellect mencakup enam produk dalam meningkatkan kompleksitas yaitu:
1)      Unit yaitu item single pengetahuan
2)      Kelas yaitu sets unit berbagi atribut umum.
3)      Hubungan yaitu unit terkait sebagai pertentangan, asosiasi, urutan, atau analogi.
4)      Beberapa sistem yaitu hubungan yang saling terkait untuk membentuk struktur atau jaringan.
5)      Transformasi yaitu perubahan, perspektif, konversi, atau mutasi untuk pengetahuan.
6)      Implikasi yaitu prediksi, kesimpulan, konsekuensi, atau antisipasi pengetahuan.

Oleh karena itu, menurut Guilford terdapat 6 x 5 x 6 = 180 faktor kemampuan intelektual. Kemampuan masing-masing adalah singkatan dari operasi tertentu di wilayah konten tertentu dan menghasilkan suatu produk tertentu, yaitu: pemahaman figural evaluasi satuan atau semantik implikasi.

Model asli Guilford terdiri dari 120 komponen karena ia tidak memisahkan menjadi beberapa konten figural auditori dan visual isi, atau ia telah memisahkan ke dalam memori perekaman dan penyimpanan. Ketika ia memisahkan figural ke auditori dan visual isi, modelnya meningkat menjadi 5 x 5 x 6 = 150 kategori. Ketika Guilford memisahkan fungsi memori, modelnya akhirnya meningkat menjadi 180 akhir faktor.
Beberapa perubahan dalam struktur model intelek dalam Pendidikan dan Psikologis Pengukuran, yaitu teori Structure of Intellect dipandang sebagai operasi yang terdiri dari operasi, isi, dan produk, yang isinya ada 5 jenis operasi (kognisi, memori, produksi divergen, konvergen produksi, evaluasi), 6 jenis produk (unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi, dan implikasi), dan 5 jenis isi (visual, auditori, simbolis , semantik, perilaku). Karena masing-masing dimensi ini adalah independen, ada 150 komponen teori kecerdasan.
Implikasi teori belajar Guilford dalam pembelajaran sebagai berikut:
a.       Dalam menyelesaikan soal pembelajaran matematika dapat menerapkan soal-soal open-ended kepada siswa, dari jawaban yang diberikan siswa dapat dibuktikan bahwa kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban adalah berdasarkan informasi yang diberikan oleh guru maupun pengalaman pribadinya.
b.      Kreatifitas seorang siswa dapat dilihat dari kemampuannya untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan ide kreatif tanpa bersumber pada satu teori saja, sehingga memunculkan banyak ide dari berpikir kreatifnya.
c.       Pada kinerja seseorang pada tes kecerdasan dapat ditelusuri kembali ke dasar kemampuan mental atau faktor kecerdasan seseorang itu sendiri.
d.      Berfikir kreatif yang terjadi pada siswa tergantung pada kemampuan dirinya untuk mewujudkan ide/ gagasannya yang timbul pada hati nurani untuk mewujudkan kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah.
Selain kecerdasan intelektual J.F. Guilford  juga mengemukakan mengenai faktor kepribadian seseorang. Kepribadian sudah dimulai sekurang-kurangnya pada awal tahun 1930-an, ketika ia menerbitkan sebuah makalah yang menunjukan bahwa item-item yang dimaksudkan untuk mengukur sifat tunggal introversi-ekstroversi sesungguhnya mencakup beberapa faktor kepribadian yang berbeda, salah satu hasil dari penelitian ini adalah inventori keperibadian yang di namakan Guilford zimmerman Temperament Survey yang mengukur 10 sifat yang dirumuskan sebagai faktor-aktivitas umum, rasa terkekang versus ratimia ( kecenderungan untuk takenal susah), sifat subyek berkuasa, sifat suka bergaul, stabilitas emosi, objektivitas, keramah-tamahan, sifat hati-hati, hubungan-hubungan pribadi, dan kejantanan tampak.
Guilford melihat keperibadian sebagai suatu struktur sifat  yang tersusun secara hirarkis, mulai dari tipe-tipe yang luas pada puncaknya. Kemudian sifat-sifat primer , kemudian hexes ( yakni, diposisi-diposisi agak khusus sepeti kebiasaan-kebiasaan.) .Guilford juga mengakui adanya sejumlah sub-area utama dalam keperibadian serta sifat-sifat abilitas, teperamen dan dinamik. Jadi, dalam ranah temperamen, dimensi “positf-negatif “ melahirkan faktor “ percaya dari versus interior” dalam bidang tingkah laku umum dan faktor” sifat periang versus sifat pemalu” dalam bidang emosi.
Contoh Penerapan Teori Guilford Dalam Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajarn matematika Contoh soal kreativitas yang di kembangkan oleh Guilford di terapkan mulai pada tingkat taman kanak-kanak, yaitu dalam mengenal bilangan, mengambar bangun datar dan bangun ruang.  Pada tingkat sekolah dasar maupun menengah bahkan pada tingkat perguruan tinggi terdapat beberapa materi yang esensisal yang memungkinkan anak untuk berkreatifitas misalnya materi geometri,
Contoh materi menentukan kretifitas siswa dalam memecahkan masalah :
1.      Siswa di kelas di perkenalkan sebuah bangun ruang, yaitu kubus ABCD EFGH yang disusun dari beberapa bidang sisi, siswa dikelas diperkenalkan salah satu jaring-jaring kubus : siswa diberikan waktu untuk memikirkan berdasarkan contoh yang telah diberikan untuk menemukan sendiri susunan jaring-jaring kubus yang lain.
2.      Dalam lomba pacuan kuda terdapat 15 lebih kaki kuda daripada ekornya. Berapa banyak kuda pada lomba itu?
Penyelesaian :
Cara 1.
Misal x = banyak kuda
x juga menyatakan banyak ekor kuda.
x+15 = 4x
3x = 15
x = 5.
Jadi, Banyak kuda adalah 5
Cara 2.
Kaki kuda 4 dan ekor satu.
Lebihnya ada 15
Kaki dikurangi ekor ada 3
Bagi 15/3 = 5.
Banyak kuda adalah 5
Cara 3.
Banyak kuda       Kaki      ekor    lebihnya kaki
1                            4           1             3
2                            8           2             6
3                          12           3             9
4                          16           4           12
5                          20          5            15
Banyak kuda adalah 5. Dari tabel kalau lebihnya pasti kelipatan 3, jadi banyak kuda dapat dicari dengan membagi 3 dari lebih kakinya. Misalkan lebihnya 36, maka banyak kuda pasti 12.


Sumber:
www.wikipedia.org. diakses tanggal 13 Oktober 2010.

No comments:

Post a Comment