Animated Text

Friday, 2 December 2011

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK


METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

Disusun oleh:
Kholida Agustin
(09301241011)
Siti Nurunniyah
(09301241023)
Suprihatin
(09301241037)
Latif Kurniawan
(09301241042)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011


A.           PENDAHULUAN
Berbagai macam metode belajar yang berkembang di dunia pendidikan memiliki tujuan untuk membuat kualitas pendidikan semakin baik. Metode pembelajaran konvensional (teacher center) beralih menjadi student center. Peralihan teacher center ke student center ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Hal ini lah yang menjadikan metode pembelajaran berbasis student center menjadi marak dikembangkan di dunia pendidikan Indonesia.
Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan suatu metode yang mampu mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Sealin itu, siswa juga diharapkan mampu mengaplikasikan matematika dalam lingkungan di luar kelas atau dalam kehidupan sehari-harinya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa siswa masih mengalamai kesulitan dalam menerapkan matematika di dalam kehidupan nyatanya. Pembelajaran Berbasis Proyek (project-based learning) adalah metode yang mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif dalam kelas dan mampu menerapkan matematika dalam kehidupan nyatanya. Metode ini membuat siswa menjadi produktif karena siswa akan bekerja dalam sebuah proyek. Proyek yang diberikan adalah proyek yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Proyek ini juga akan menumbuhkan motivasi bagi siswa dalam pembelajaran karena lebih menarik dan lebih nyata.

Mathematics Teaching Across Multicultural Context


Mathematics Teaching Across Multicultural Context
By Latif Kurniawan
Pmatsub ’09 (09301241042)
Yogyakarta State University
A.    Introduction
Different pond has their different fish, we often heard this proverb. This proverb has broad meaning because different country has different laws, different goals, different culture, etc. It is possible that in different country has different context in mathematics teaching. Every contry has their own paradigm on mathematics education. Its happened because the differences of their country aims. Perhaps mathematics teaching in Indonesia different with mathematics teaching in Singapore, although Indonesia and Singapore reside in same region.

PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA 
Disusun oleh:
Kholida Agustin
(09301241011)
Siti Nurunniyah
(09301241023)
Suprihatin
(09301241037)
Latif Kurniawan
(09301241042)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011


A.           Pendahuluan
Pentingnya karakter dalam kehidupan mulai dirasakan akhir-akhir ini. Banyaknya praktek illegal yang merugikan masyarakat diidentifikasi berakar dari pendidikan moral yang kurang. Ancaman penjara dan denda seakan tak digubris, sehingga muncullah anggapan “hukum bisa dibeli” yang semakin merugikan masyarakat. Rusaknya moral bangsa ini diharapkan dapat diperbaiki melalui perbaikan karakter generasi muda Indonesia yang dapat diterapkan di sekolah sebagai lingkungan sosial yang tidak bisa di nomorduakan. Oleh karena itu, pemerintah, melalui Kementrian Pendidikan Nasional mencanangkan pentingnya pendidikan karakter di sekolah.

Friday, 14 October 2011

HOW TO DEVELOP TEACHING LEARNING PROCESS OF MATHEMATICS IN JUNIOR HIGH SCHOOL AND SENIOR HIGH SCHOOL


HOW TO DEVELOP TEACHING LEARNING PROCESS OF MATHEMATICS IN JUNIOR HIGH SCHOOL AND SENIOR HIGH SCHOOL
By: Latif Kurniawan (PMATSUB ’09: 09301241042)
Mathematics Education Departement
Mathematics and Natural Science Faculty
Yogyakarta State University
(latifkurniawan.blogspot.com)
A.  Introduction
Teach mathematics is not easy because student can not learn mathematics easy too. At first student comprehension about mathematics are concrete matters but the true mathematics are abstract matters, so there are need to differenced between mathematics and school mathematics. Student learn school mathematics since the begining of their formal education, student learn school mathematics start from concrete mathematics till they can achieve the true comprehension about mathematics as abstract matters. The purpose of giving mathematics  lesson since the begining of formal education are to give student some abilities like mathematical thinking, mathematical reasoning, implement their mathematics knowledge, etc.

Thursday, 21 April 2011

Contoh Program MATLAB

PROGRAM M-FILE MATLAB
PROGRAM I (luas_bidang.m)
  OLEH: LATIF KURNIAWAN
                                                             PMATSUB 09
                                                             09301241042

syms y t;
jawab ='y';
while jawab =='y', clc
disp('----------------------------------------------')
disp('             LATIF KURNIAWAN')
disp('               09301241042')
disp('                PMATSUB 09')
disp('----------------------------------------------')
disp(' ')
disp('silahkan pilih menu anda kali ini!')
disp('1. volume silinder')
disp('2. volume kubus')
disp('3. volume kerucut')
disp('4. volume bola')
disp('5. volume balok')
disp('6. luas permukaan kubus')
disp('7. luas permukaan kerucut')
disp('8. luas permukaan bola')
disp('9. luas segitiga')
disp('10. luas jajar genjang')
disp('11. luas trapesium')
disp('12. luas lingkaran')
disp('13. luas persegi panjang')
disp('14. luas permukaan silinder')
disp('15. grafik fungsi trigonometri')
disp('16. mencari kpk dan faktorisasi suatu bilangan (by Dwi Istanto)')
disp('17. program bilangan prima (by Wahyu Kurniawan)')
disp('18. mencari fpb (by Wahyu Kurniawan)')
disp('19. persamaan lingkaran')
disp(' ')
pilih=input('menu yang anda pilih (1-19)--> ');

Guru Pembelajar


Guru Matematika Pembelajar
Wahyu Kurniawan
09301241029
Pendidikan Matematika Subsidi 2009
Universitas Negeri Yogyakarta
A.      Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang tergolong istimewa. Banyak berbagai predikat yang diberikan untuk matematika. Matematika adalah dasar bagi ilmu-ilmu yang lain semisal fisika, akuntansi, ekonomi, kimia, dan sebagainya. Matematika menjadi mata pelajaran pokok di berbagai jenjang pendidikan. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang di-UAN-kan. Orang yang pandai dalam bidang matematika dianggap sebagai orang yang berkemampuan tinggi. Matematika mejadi mata pelajaran yang dianggap menakutkan dan menyulitkan bagi sebagian siswa. Orang cenderung berpikir tentang angka dan rumus ketika mendengar kata ‘matematika’.

Kesulitan Siswa dalam Mengingat Pembelajaran Matematika


Nama   : RUDY PRASETYO
NIM    : 09301241021
Prodi   : Pendidikan Matematika Sub/Reg 2009, UNY

Upaya Mengurangi Kesulitan Mengingat Siswa dalam Pembelajaran Matematika
A. Latar Belakang Masalah
            Setiap proses belajar selalu menghasilkan hasil, tetapi hasil dalam proses belajar tidak hanya menjadi hasil saja dan tidak berpengaruh apa-apa. Hasil belajar yang diperoleh akan disimpan dalam memori otak, sehingga hasil belajar yang telah disimpan sebagai ingatan dapat digali kembali saat dibutuhkan di kemudian hari. Proses penggalian memori atau ingatan akan ilmu yang telah diperoleh sangat berpengaruh pada proses pembelajaran. Di dalam penggalian atau mengigat kembali hasil belajar ini dapat terjadi kesulitan atau masalah. Hasil belajar atau ilmu yang tersimpan dalam ingatan tidak dapat ditemukan, maka ilmu tersebut tidak dapat digunakan sebagaimana yang diharapkan.

JOY PAULUS GUILFORD


TEORI PEMBELAJARAN JOY PAULUS GUILFORD 
1. Uswatun Khasanah           (09301241006) 
2. Nurul Husnah Mustika S  (09301241027) 
3. Yulia Linguistika                (09301241038) 
4. Rina Yuliana                        (09301241044)
PENDIDIKAN MATEMATIKA SUBSIDI 2009
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Biografi
Joy Paulus Guilford (7 Maret 1897, Marquette, Nebraska - November 26, 1987, Los Angeles) adalah seorang psikolog AS. Ia dilahirkan di sebuah peternakan dekat Marquette, Nebraska, pada tanggal 7 Maret 1897, putra dari Edwin dan Arvilla Monroe Guilford. Setelah mengajar sekolah dasar selama dua tahun, ia kuliah di universitas Nebraska selama satu tahun, memasuki Angkatan Darat, dan setelah keluar kembali untuk menyelesaikan gelar BA dan sarjana sastra di Nebraska. Selama periode ini ia menjabat sebagai direktur sementara Klinik Psikologi. Pada tahun 1924 Guilford memasuki program Ph.D. psikologi di Cornell University, dimana dia belajar dengan para tokoh sejarah terkenal sebagai EB Titchener, Kurt Koffka, Harry Helson, dan Dallenbach Karl. Ketika Guilford dianugerahi Ph.D. di Cornell pada 1927, dia telah menerbitkan lima  paper. Setelah jangka waktu yang singkat pada fakultas dari universities dari Illinois dan Kansas, Guilford kembali pada tahun 1928 ke Universitas Nebraska sebagai profesor psikologi, di mana ia mencapai reputasi internasional sebagai salah satu Psikolog terkemuka Amerika. Diberhentikan sebagai Kolonel penuh setelah Perang, Guilford bergabung dengan fakultas pendidikan di University of Southern California dan terus melakukan penelitian mengenai faktor kecerdasan. Ia menerbitkan secara luas pada apa yang akhirnya dinamakan Struktur teori Akal, dan pasca-Perang penelitiannya mengidentifikasi total 90 kemampuan intelektual diskrit dan 30 kemampuan perilaku. Guilford menerbitkan lebih dari 25 buku, tiga puluh tes, dan 300 artikel jurnal. 

PSIKOLOGI PEMBELAJARAN

 
 PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PSIKOLOGI PEMBELAJARAN DAVID  PAUL  AUSUBEL

Disusun oleh :
Yeyen Juniasih           (09301241002)
Seto Marsudi              (09301241009)
Eko Pramono Jati       (09301241046)
Rusda Fauziah           (09301241048)


PENDIDIKAN MATEMATIKA SUBSIDI 2009
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DAVID  PAUL  AUSUBEL
David Paul Ausubel lahir pada tanggal 25 Oktober 1918 dan tumbuh besar di Brooklyn, New York. Dia belajar di University of Pennsylvania dan lulus dengan nilai yang sangat baik pada tahun 1939, dengan title sarjana di bidang psikologi. Setelah lulus dari sekolah medis di Middlesex University pada tahun 1943, dia kemudian menyelesaikan masa pelatihannya di Gouveneur Hospital (NY City Department of Hospitals) yang terletak di sudut kota Manhattan.

KOMPETENSI PEDAGOGIK


PENTINGNYA PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI BATASAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK
Latif Kurniawan
09301241042
Pendidikan Matematika Subsidi 2009
Universitas Negeri Yogyakarta

A.  LATAR BELAKANG
        Dalam proses pembelajaran di sekolah, belajar merupakan kegiatan utama bagi peserta didik. Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan, semangat, dsb (Dwi Siswoyo, dkk., 2008:21). Kenyataan yang terjadi tidak semua peserta didik mampu melaksanakan kegiatan belajarnya dengan lancar yang mengakibatkan hasil belajarnya kurang memuaskan, hal ini lebih dikenal dengan batasan-batasan pendidikan pada peserta didik. Di samping itu faktor penguasaan kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai guru juga memberikan andil besar dalam penentuan hasil belajar peserta didik, salah satunya ialah penguasaan kompetensi pedagogik. Dalam hal ini diperlukan pengalaman dan pengetahuan lebih seorang guru guna mengoptimalkan capaian hasil belajar peserta didik.

Remedial Teaching


Pengajaran Remedial
  Oleh    : Latif Kurniawan
NIM    : 09301241042
                                   Prodi   : Pendidikan Matematika Sub 09 UNY

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran di sekolah, belajar merupakan kegiatan utama bagi peserta didik. Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan,semangat, dan sebagainya (Dwi Siswoyo, dkk., 2008:21). Kenyataan yang terjadi adalah bahwa tidak semua peserta didik mampu melaksanakan kegiatan belajarnya dengan baik yang mengakibatkan hasil belajarnya kurang memuaskan. Hal tersebut lebih dikenal dengan batasan-batasan pendidikan pada peserta didik.  Beberapa kesulitan dalam belajar yang banyak dialami peserta didik antara lain kurang mampu menyerap bahan pelajaran dengan baik, kurang dapat berkonsentrasi dalam belajar, kurang berhasil dalam mengerjakan tes, dan sebagainya. Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sehingga prestasi belajarnya rendah, maka guru maupun tenaga pendidik sebagai personil yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan peserta didik, harus memberikan layanan bimbingan belajar dengan baik dan dapat mengatasi kesulitan belajar peserta didiknya.

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN


Perkembangan Peserta Didik
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
  Oleh    : Latif Kurniawan
NIM    : 09301241042
                                    Prodi   : Pendidikan Matematika Sub 09, UNY

A. Tujuan Instruksional
Dalam proses pembelajaran di sekolah, belajar merupakan kegiatan utama bagi peserta didik. Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan, semangat, dsb (Dwi Siswoyo, 2008). Kenyataan yang terjadi tidak semua peserta didik mampu melaksanakan kegiatan belajarnya dengan lancar. Di antara peserta didik atau bahkan manusia sekalipun tidak mungkin didapati adanya individu yang sama persis dengan individu lainnya, karena kita tahu akan adanya perbedaan individual dan keniscayaan akan adanya perbedaan, yang antara lain disebabkan oleh keragaman pada tingkat genetis dan perbedaan lingkungan tempat individu tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan teori konvergensi William Stern.